Pilwalkot Bandung 2024: Mencari Sosok Komunikatif, Kreatif, dan Aktif

Pilwalkot Bandung 2024: Mencari Wali Kota Baru
Balai Kota Bandung

Oleh ASM. Romli

Warga Kota Bandung akan memilih wali kota baru pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024. Sejumlah nama yang muncul sebagai kandidat Cawalkot Bandung 2024 antara lain Yana Mulyana (Wali Kota Bandung saat ini) dan Atalia Praratya (istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil).

Nama lain yang beredar antara lain dua anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Bandung, M. Farhan dan Nurul Arifin, dan artis-selebritas Raffi Ahmad.

Nama-nama tersebut muncul dalam sejumlah survei Cawalkot Bandung 2024. Dalam survei Indonesian Politics Research and Consultant (IPRC) misalnya, nama Atalia Praratya bersaing ketat dengan Yana Mulyana.

Urutan kandidat Wali Kota Bandung pilihan warga dalam simulasi terbuka IPRC adalah Yana Mulyana (28,5 persen), Atalia Praratya (25,6 persen), Nurul Arifin (3,8 persen), Raffi Ahmad (3,8 persen), M. Farhan (3,5 persen), dan sisanya sebanyak 21,4 persen belum menentukan pilihan.

Munculnya lima nama tersebut tidak lepas dari popularitas mereka. Yana populer karena ia incumbent. Atalia populer karena popularitas sang suami. Raffi populer sebagai artis/selebritas. Farhan populer sebagai penyiar dan presenter.

Nurul Arifin populer karena berlatar belakang artis dan pernah maju pada Pilwalkot Bandung 2018. Saat itu ia berpasangan dengan Chairul Yaqin Hidayat dan meraih 301.418 suara (23,9 persen).

Di luar lima nama tersebut, masih ada nama-nama lain yang muncul dalam survei ataupun menyatakan “berambisi” menjadi Wali Kota Bandung. Namun, popularitas mereka kalah jauh dari lima nama di atas.

Sosok Ideal Wali Kota Bandung

Kepastian siapa saja yang bersaing menjadi Wali Kota Bandung 2024 tentu menunggu proses dan tahapan Pilwalkot Bandung 2024.

Nama-nama yang muncul saat ini belum tentu menjadi Cawalkot Bandung dan belum tentu terpilih. Pada Pilwalkot Bandung 2018, Pasangan Oded M Danial-Yana Mulyana memang dengan raihan 634.682 suara atau 50,10 persen dari total suara sah.

Baca Juga:  Lalu Lintas Menuju Masjid Raya Al Jabbar Berangsur Normal

Pasangan Oded-Yana unggul atas pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna (330.730/26,11 persen) dan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (301.418 suara/23,9 persen).

Pasangan Oded-Yana saat itu menang terutama karena mereka menjadi pasangan paling populer, berkat posisi Oded yang saat itu mantan Wakil Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (2013-2018).

Demikian pula popularitas Yana Mulyana saat ini lebih karena faktor ia petahana yang diangkat menjadi Wali Kota Bandung setelah Oded M. Danial meninggal dunia pada 10 Desember 2021.

Soal prestasi atau kinerja, tampaknya warga Kota Bandung memiliki penilaian “minim” bagi Yana, sebagaimana diungkapkan dalam Surat Cinta untuk Bandung yang menyebutkan “Bandung sedang tidak baik-baik saja”, mulai dari masalah “klasik” macet dan banjir hingga kriminalitas –seperti aksi begal dan geng motor– yang kembali marak di Kota Bandung.

Nama Atalia muncul karena kerinduan warga Bandung atas sosok pemimpin kota seperti Ridwan Kamil alias Kang Emil. Saat memimpin Kota Bandung (2013-2018), Kang Emil menunjukkan kinerja bagus dan disukai warga Bandung.

Mengutip laman Reseach Gate, gaya kepemimpinan Ridwan Kamil selama menjabat sebagai Walikota Bandung adalah gaya kepemimpinan demokratis dan kharismatik. Ia berhasil menggagas banyak program.

Gaya kepemimpinan Kang Emil bersifat terbuka, dinamis, dan komunikatif –sangat aktif di media sosial sehingga memudahkan interaksi dengan warga kota. Pembangunan taman dan fasilitas umum gencar dilakukan sehingga Kota Bandung tertata lebih baik dan nyaman.

Sayangnya, hasil pembangunan Kang Emil terkesan tidak terawat di era wali kota setelahnya. Hal ini memunculkan kerinduan warga Bandung atas sosok Ridwan Kamil dan itu berdampak pada munculnya nama sang istri, Atalia, sebagai salah satu kandidat calon wali kota pada Pilwakot Bandung 2024.

Baca Juga:  Rizal Khairul: ASN dan Non ASN Utamakan Pelayanan pada Masyarakat

Menunggu Kejutan

Jika sang suami tidak mengizinkan Atalia maju di Pilwakot Bandung 2024, maka Yana akan diuntungkan. Namun, seperti pada Pilwalkot Bandung 2013 yang memunculkan Ridwan Kamil sebagai kejutan, bisa saja partai politik seperti PKS memberikan kejutan dengan menawarkan sosok baru untuk memimpin Kota Bandung 2024-2028.

Memunculkan sosok pemimpin memang menjadi kewajiban partai politik. Salah satu fungsi parpol adalah rekrutmen politik (political recruitment) untuk menampung dan menyeleksi kader-kader yang akan memimpin suatu pemerintahan. Secara “teori”, partai politik harus senantiasa melahirkan kader-kader potensial.

Saat ini wara Kota Bandung mengidamkan sosok pemimpin yang komunikatif, aktif di media sosial untuk berinteraksi dengan warga, tegas terhadap kriminalitas dan hal-hal yang mengganggu kenyamanan seperti gepeng (gelandangan dan pengemis), pengamen, dan peduli terhadap fasilitas umum dan sosial (fasum-fasos) untuk kepentingan warga kota.

Tentu saja, warga Kota Bandung tetap mengidamkan sosok pemimpin yang mampu berinovasi dan kreatif dalam menangani masalah klasik kota: macet dan banjir. Wasalam.*

— Penulis adalah praktisi media. Tinggal di Bandung

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *